Jambore Kader Potensial
Tanggal 20-21 April 2022, Sanggar Suara Perempuan dengan dukungan Brot Fur die Welt Jerman melakukan kegiatan jambore kader potensial dengan melibatkan perwakilan dari semua kelompok dampingan SSP.
Kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan forum antar kelompok untuk saling bertukar pengalaman, pengetahuan, ketrampilan dan dapat mengaktualisasikan potensi maupun kemampuan di antara kelompok dampingan, mengetahui sejauhmana pengetahuan dan pemahaman anggota kelompoktang Gender, Kekerasan terhadap Perempuan, kesehatan reproduksi, trafficking dan informasi lainnya sesuai dengan isu-isu yang di kerjakan SSP. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan agar anggota kelompok perempuan lebih berani dan percaya diri dalam berkomunikasi di ruang public. Kelompok dampingan SSP yang terorganisir di masing-masing wilayah dampingan merupakan mitra kerja SSP di desa yang juga mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap berbagai persoalan kekerasan yang di alami oleh perempuan dan anak serta memiliki komitmen untuk terus berupaya menciptakan relasi yang adil dan setara antara laki-laki dan perempuan. Sebagai mitra kerja SSP, kelompok-kelompok dampingan terus di fasilitasi dengan terlibat dalam berbagai kegiatan penguatan kapasitas maupun pelatihan-pelatihan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman terkait dengan gender KtP/A, kesehatan reproduksi serta pengetahuan lainnya. Setiap kelompok dampingan juga memiliki rencana kerja yang sudah disepakati bersama termasuk rutin melakukan diskusi-diskusi thematic yang difasilitasi oleh SSP. Dalam diskusi ini, kelompok tidak hanya berdiskusi tentang persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di desa tapi juga mendapatkan informasi dari SSP tentang gender, hak-hak perempuan, kesehatan reproduksi dan informasi lainnya. Informasi-informasi dan pengetahuan yang di dapat tentu sangat mendukung kerja-kerja mereka termasuk dalam menangani berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di masing-masing wilayah dampingan. Kegiatan jambore yang dilakukan selama dua hari ini, di kemas dalam berbagai bentuk perlombaan baik itu lomba penyuluhan, cerdas cermat serta roll play. Anggota kelompok yang terlibat dalam penyuluhan di berikan waktu 15 menit untuk menyampaikan penyuluhan tentang Gender, KtP/A dan lainnya. Melalui penyuluhan ini, anggota juga belajar untuk berani tampil dan berbicara di depan umum. Dan, ini menjadi kesempatan bagi anggota-anggota kelompok perempuan untuk terus mengasah kemampuan dan rasa percaya diri untuk tampil diruang public. Antusias dan semangat anggota kelompok juga terlihat dalam lomba cerdas-cermat. Semua pertanyaan yang diberikan adalah informasi-informasi yang sudah di dapat oleh kelompok baik itu lewat kegiatan penguatan kapasitas maupun diskusi-diskusi thematic di desa. Kelompok dampingan juga berperan sebagai pendamping korban yang mendampingi kasus-kasus kekerasan yang terjadi di desa. Dan, SSP juga melengkapi pendamping-pendamping korban dengan pelatihan konseling. Dalam pelatihan konseling ini pendamping korban juga diberikan kesempatan bersama-sama melakukan pendampingan kasus baik ketika melakukan konseling kepada korban maupun ketika melaporkan kasus ke Polres sampai pada persidangan. Dengan demikian pendamping korban mengetahui dengan jelas setiap tahapan dalam pendampingan kasus, termasuk bagaimana memberikan konseling penguatan kepada korban dan keluarga dan bagaimana membangun jaringan dengan tokoh-tokoh kunci di desa baik itu pemerintah desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, pendidik dan pihak lainnya dalam proses penanganan kasus. Semua pengetahuan itu di tampilkan dalam roll play atau dengan bermain peran sesuai dengan kronologi kasus yang sudah disiapkan oleh panitia. Roll play ini di bagi dalam beberapa kelompok dengan melibatkan semua peserta yang hadir. Masing-masing peserta berdiskusi bersama, berbagi peran serta menampilkan peran mereka dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan pendampingan dan dalam proses penyelesaian kasus. Sebagai mitra kerja, SSP berharap kelompok dampingan dapat melakukan tugas maupun perannya dan bergerak bersama untuk membantu berbagai upaya dalam rangka meminimalisir berbagai persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak di masing-masing wilayah dampingan. |